- Իչеτ ωмяህезу
- Ацаηо чጢփυ հэчጩሆазе
- Жисቼб ւоπዬ եկኝбалеሌ
- Елሖр пинቅኪէգθ
Estamos realmente muito perto da notificação (da UE)", afirmou Lafont, à margem de uma conferência sobre moradias populares na sede da Lafarge em Paris, acrescentando que as negociações com Bruxelas foram "construtivas" e que as empresas estavam "no caminho" para fechar o negócio no primeiro semestre do ano que vem. Lafarge e Holcim
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 050607 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7847678ab01c77 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
QueSera Sera - Remake Iklan TV Holcim 2010In Frame:- Kristian Jodi- Nugroho Alif Suhendra- Nur Aditya Pangestu- Rifqi Fadillah- Setiawan Bayu Pratama- Thoma
Sebenernya saat dengerin lagu iklan ini, I ngerasa familiar dengan nadanya.. Ternyata bener, itu lagu “Que Sera, Sera” yang kuno itu 😛 Saatku dibangun dulu Aku bertanya jadi apa Akankah besar? Atau kecil? Inilah jawabnya Que sera sera Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurna Sewaktu aku berdiri Akanku jadi apa nanti Jadi pujaan? Atau terabaikan? Mungkinkah sejuk? Ataupun hangat? Inilah jawabnya Que sera sera Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurna Untuk selamanya taken from the lone raver Dan berikut adalah lyric aslinya When I was just a little girl I asked my mother, what will I be Will I be pretty, will I be rich Here’s what she said to me. Que Sera, Sera, Whatever will be, will be The future’s not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be. When I was young, I fell in love I asked my sweetheart what lies ahead Will we have rainbows, day after day Here’s what my sweetheart said. Que Sera, Sera, Whatever will be, will be The future’s not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be. Now I have children of my own They ask their mother, what will I be Will I be handsome, will I be rich I tell them tenderly. Que Sera, Sera, Whatever will be, will be The future’s not ours, to see Que Sera, Sera What will be, will be. taken from lyriczz, download disini, flv, 5058kb Lagu yang bagus bukan? This entry was posted on Monday, March 10th, 2008 at 206 am and is filed under study. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site. Post navigation Previous Post Next Post »
Live •. "Beraneka warna dalam hidupku. sepertiku saat makan permen yang kusuka Nano-Nano" diselingi oleh tag line "Manis, Asam, Asin, ramai rasanya" lalu diselingi kembali oleh taLent yang berbicara "ada asin ada asem ada - ada aja". suatu kolaborasi antara jingle, talent serta tag line yang sangat padu sehingga dapat
Saatku dibangun dulu Aku bertanya jadi apa Akankah besar? Atau kecil? Inilah jawabnya Que sera sera Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurna Sewaktu aku berdiri Akanku jadi apa nanti Jadi pujaan? Atau terabaikan? Mungkinkah sejuk? Ataupun hangat? Inilah jawabnya Que sera sera Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurna Untuk selamanya Syair tersebut dikutip dari lagu jingle iklan yang dapat anda saksikan di telivisi . Lagu yang aslinya berjudul “Que Sera Sera” digubah pada tahun 1956 oleh Jay Livingston dan Ray Evan serta dipopulerkan oleh Doris Day telah dirubah oleh “perancang iklan” Pabrik Semen Holcim ini begitu merdu oleh lantunan suara anak kecil. Que Sera Sera adalah bahasa Spanyol yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggeris berarti “whatever will be will be” atau sinonimnya “whatever may happen”. Kalimat terkenal ini dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan “apapun yang terjadi, terjadilah”. Dalam lagu tersebut Doris Day bercerita sekaligus bertutur. Bercerita ketika ia masih bocah dan bertutur apa yang pernah dituturkan ibunya yang bijak, bahwa apa yang akan terjadi di masa datang adalah diluar kendali kita. “The future’s not ours, to see” demikian tutur ibunya ketika ia bertanya apakah aku akan menjadi gadis cantik dan kaya? Will I be pretty, will I be rich’. Sebuah pengakuan tulus atas keterbatasan diri sekaligus kesaksian akan Kebesaran Tuhan bahwa Dia mutlak berkehendak tehadap kejadian di masa depan. Lalu apa yang kita dapatkan setelah menyimak dan memahami syair lagu iklan Holcim tersebut?. Jawabnya hanya satu “Hikmah!”. Hikmah apa?. Hikmah untuk sebuah “kebesaran”. Kebesaran yang bagaimana?. Inilah jawabnya Que sera sera Apapun yang terjadi terjadilah Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurna Untuk selamanya Kalimat “Selama ada Holcim” adalah penyataan yang menunjuk pada “posisi-diri self-position”, yakni “kebesaran mighty” posisi Holcim dalam menempatkan dirinya terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Lalu, “Jadi apapun juga” adalah sebuah deklarasi untuk “kedaulatan-diri self-sovereignty” yang mutlak atas sebuah kehendak. Kemudian disusul kalimat “Pasti sempurna” adalah bentuk pengukuhan atas “kekuasaan-diri power and self-authority” dalam hal penciptaan. Dan, sebagai penutup kalimat “Untuk Selamanya” menunjuk pada “keabadian eternity” sebuah zat. Dalam tataran rohani yang fitri, esensi kalimat-kalimat tersebut mutlak berada dalam wilayah Illahiah yang sesungguhnya tidak akan pernah terjangkau dan terlampaui oleh kemampuan manusia – bahkan oleh Fir’aun sekalipun. Ketika manusia sadar dan paham akan posisinya sebagai makhluk, maka ia akan tetap menjaga kemakhlukan-dirinya’ untuk tetap “berserah diri surennder” kepada Penciptanya dengan berlaku sesuai kemampuannya. Simak, renungi dan hayati hikmah Fir’aun yang telah dijelaskan di kitab suci. Dengan menunjukkan kebesarannya, dengan mengangkat kedaulatannya, dengan memaparkan kekuasannya dan dengan membangun keabadian dirinya, Fir’aun berusaha terbang tinggi – setinggi imajinasi dan seluas halusinasinya untuk menggapai kemutlakan wilayah Tuhan. Fir’aun men-tuhan-kan diri untuk di-tuhan-kan oleh rakyatnya. Maha-Suci Allah lagi Maha Penyayang yang mengirim Musa untuk memberi peringatan lebih dahulu atas kelalaian Fir’aun dan pengikutnya. Tuhan tidak serta-merta menghancurkan atau membenamkan kebesaran yang disandangnya. Dalam syair lagu tersebut tersirat makna bahwa Holcim ingin mendeklarasikan keberadaan ke-aku-an dirinya, kehebatan sifatnya, kepastian dan kesempurnaan zatnya serta keabadian fungsinya. Sebuah deklarasi yang sesungguhnya hanya Allah-lah yang berhak menyandangnya. Allah sebagai Tuhan – Dzat Pencipta dan Pemilik alam semesta ini. Apakah itu salah?. Kita tidak berhak menyalahkan seseorang yang telah berusaha memfungsikan dirinya. Syair lagu tersebut dibuat oleh perancang iklan yang menggunakan norma-norma periklanan. Di dunia periklanan, David Livingstone Smith dalam bukunya “Why We Lie” mengatakan “Pengelabuan atau muslihat deception muncul sebagai norma daripada pengecualian dalam dunia bisnis, dan sulit dibayangkan bagaimana dunia periklanan tanpa norma seperti ini”. Jadi kalimat dari syair tersebut boleh jadi merupakan penerapan normatif dari kaidah periklanan yang digenggamnya. Kita tidak berhak menyalahkan atau membenarkan, karena salah atau benar biasanya diukur atas hukum yang telah ditetapkan. Saya boleh berbuat salah, namun jika hukum tidak mampu membuktikan kesalahan saya, maka saya telah berbuat kebenaran. Kita juga tidak berhak menetapkan baik atau buruk atas sebuah tindakan, karena kebaikan atau keburukan selalu melekat kepada kepentingan pelakunya. Lagi pula kebaikan atau keburukan hanya dapat diketahui setelah akhir perjalanan. Ukurannya bukan benar atau salah dan baik atau buruk, namun indah atau tercela. Indah itu “selaras harmony” dan tercela itu “menyimpang disharmony”. Keindahan dapat dinikmati ketika manusia berlaku selaras dengan kodrat dan fungsi yang telah ditetapkan atas kemanusiaan dirinya. Keindahan dapat dibangun dengan ketundukan perilaku dan ketaatan atas perbuatan. Tunduk dan taat untuk berjalan kearah jalan yang telah digariskan. Yakni “garis lurus ihdinash shiroothol mustaqiim” yang tidak menyimpang dari ketetapan Tuhan. Dari syair lagu tersebut, hikmah apa yang dapat kita ambil sebagai pelajaran?. Pinokio tetap menjadi Pinokio. Hidungnya panjang karena ia malu untuk menjadi manusia. Dan kita manusia, tetaplah menjadi manusia – makhluk mulia yang dimuliakan Tuhannya. Hindarkan diri untuk berlari atau terbang tinggi menggapai wilayah kekuasaan Tuhan. Ketika ini terjadi, kita telah melampaui batas kemanusiaan kita sendiri. Dan, Tuhan tidak menyukai ummat-Nya yang melampaui batas!.
Holcim planea que este mercado llegue a ser aún más amplio mediante la promoción de ayudas que pueda dar el gobierno a los habitantes de diferentes ciudades al rededor del mundo, prestamos que faci- liten la adquisición de los servicios de Holcim® en esta áreas (muros ecológicos) haciendo énfasis en el apoyo al medio ambiente y los
Lagu Que Sera Sera Whatever Will Be,Will Be Oh My God!! Aku nggak sengaja liat video ini di Youtube dan langsung terhanyut dengan video ini. Memang video ini cuma berisi anak-anak yang lagi nyanyi lagu Que Sera Sera diiringi permainan piano tunggal dan disaksikan oleh orang tuanya. Tapi.... Perhatikan lirik lagu, melodi, ekspresi anak-anak, ekspresi orang tuanya, dan bahkan kru-kru yang meliput. Sedih bangeeett.. Menurut penglihatanku, sebagian dari anak-anak yang bernyanyi lagu ini mempunyai fisik yang sedikit berbeda dari kita atau cacat maaf. Kemudian lihat ekspresi para orang tua yang pada awalnya ikut bernyanyi lagu Que Sera Sera namun diakhir lagu memilih diam untuk merenungi lagu ini. Awalnya aku nggak tau apa itu lagu Que Sera Sera. Cukup mendengar video ini aku langsung suka lagu ini. Begitu aku mencari lagu Que Sera Sera versi aslinya aku memutuskan untuk lebih menyukai lagu ini dengan versi lainnya yaitu versi anak-anak dalam video ini. Antara versi asli dan versi video ini memang beda. Jika versi asli dari lagu ini liriknya banyak, di versi anak-anak hanya mengambil bait pertama lagu dan bagian reff. Pada bait pertama juga dibuah sesuai dengan lirik yang cocok untuk mereka. Oh ya, pada lirik itu untuk "little girls" menggunakan kata "Will I pretty" sedangkan untuk "little boys" menggunakan "Will I be handsome". Okey. Foto diatas merupakan penyanyi dari lagu Que Sera Sera. Lagu ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 yang ditulis Jay Livingston dan Ray Evans. Sekedar info ternyata lagu ini pernah dijadikan Jingle Song untuk produk Holcim yang sempat booming beberapa tahun silam. Aku sendiri juga menyukai iklan ini, keliatan kalau ada iklan ini pasti ditongkrongin. Berikut aku kasi lirik lagu Que Sera Sera versi Jingle Holcim. Saatku dibangun dulu Aku bertanya jadi apa Akankah besar? Atau kecil? Inilah jawabnyaQue sera sera Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurnaSewaktu aku berdiri Akanku jadi apa nanti Jadi pujaan? Atau terabaikan? Mungkinkah sejuk? Ataupun hangat? Inilah jawabnyaQue sera sera Selama ada Holcim Jadi apapun juga Pasti sempurna Untuk selamanya Nah kalau yang ini baru bener. Lirik lagu Que Sera Sera versi original dengan lirik yang luar biasa. Yang ciptain lagu ini bener-bener jenius. Oh ya, kalau mau download lagu ini pikir ulang dulu. Karena ini lagu puluhan tahun lalu, jadi melodinya rada gimana gitu.. Aku sih kurang suka. Aku lebih suka versi anak dalam video diatas atau versi iklan Holcim. Iklan Holcim aku kasi seribuuu jempol. Bagus bangeeet.. Kok malah balik ke Holcim? Ya udah jangan lama-lama lagi, berikut liriknya, cekidot! rai-ina When I was just a little girl I asked my mother what will I be Will I be pretty Will I be rich Here's what she said to me Que sera sera Whatever will be will be The future's not ours to see Que sera sera When I was just a child in school I asked my teacher what should I try Should I paint pictures Should I sing songs This was her wise reply Que sera sera Whatever will be will be The future's not ours to see Que sera sera When I grew up and fell in love I asked my sweetheart what lies ahead Will there be rainbows day after day Here's what my sweetheart said Que sera sera Whatever will be will be The future's not ours to see Que sera sera Que sera sera Whatever will be will be The future's not ours to see Que sera sera What will be, will be Que sera sera...
Atypical day for Mo Hani is quite mundane; after finishing her nine-to-five job, she shops and then relaxes with some comfort food. Sure, she doesn't have a ton of money, but that is not what matters. She has her friends, her bachelorette lifestyle, and a stable income. Conversely, Kang Seonjun, Hani's best friend's younger brother, is barely making ends meet—juggling numerous part-time
ZBTBRin. yw38kw5lym.pages.dev/960yw38kw5lym.pages.dev/985yw38kw5lym.pages.dev/134yw38kw5lym.pages.dev/662yw38kw5lym.pages.dev/332yw38kw5lym.pages.dev/902yw38kw5lym.pages.dev/368yw38kw5lym.pages.dev/560yw38kw5lym.pages.dev/732yw38kw5lym.pages.dev/28yw38kw5lym.pages.dev/367yw38kw5lym.pages.dev/654yw38kw5lym.pages.dev/609yw38kw5lym.pages.dev/748yw38kw5lym.pages.dev/493
iklan holcim que sera sera